Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bersahabat dengan Kanker  

image-gnews
Ilustrasi. ccsevents.ca
Ilustrasi. ccsevents.ca
Iklan

TEMPO.CO , Makassar:Penyakit kanker membunuh lebih banyak orang daripada AIDS, malaria, dan tuberkulosis, bahkan bila ketiganya digabungkan. Data Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyebutkan jumlah populasi yang menderita tumor atau kanker ini sekitar 6 persen dari jumlah total penduduk. Jumlah pasien kanker akan meningkat drastis bila kita tidak berbuat apa pun untuk upaya pencegahan.

Sejak 2005, 4 Februari diperingati sebagai Hari Kanker Sedunia atau World Cancer Day. Penggagasnya adalah International Union Against Cancer atau UICC, yaitu konsorsium global beranggota lebih dari 280 organisasi antikanker di 90 negara. Hari Kanker Sedunia diperingati untuk meningkatkan kepedulian terhadap kanker dan langkah pencegahan, deteksi dini, maupun pengobatannya.

Di Makassar, peringatan Hari Kanker diadakan oleh para dokter, perawat, tenaga kesehatan dari Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar, relawan, dan penyintas dari komunitas-komunitas kanker. “Harapannya supaya masyarakat bisa lebih peduli terhadap kanker,” kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Ilham Hamzah.

Peringatan Hari Kanker Sedunia pada 2015 mengangkat tema “Kanker, Bukan di Luar Kemampuan Kita”. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kantor Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama mengatakan tema ini bertujuan membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat bahwa kanker saat ini bukanlah sesuatu yang di luar kemampuan kita.

Tjandra, dalam surat elektroniknya kepada Tempo, Rabu lalu, menjelaskan kanker berkembang dari satu sel tunggal yang terjadi sebagai akibat dari interaksi antara faktor genetik seseorang dan tiga faktor eksternal. Tiga faktor eksternal itu bisa dikategorikan sebagai karsinogen fisik, radiasi ultraviolet, dan proses ionisasi. “Karsinogen merupakan istilah yang digunakan untuk zat atau bahaya yang berpotensi menimbulkan kanker.”

Meski kanker bukanlah sesuatu yang di luar kemampuan kita, tapi kata Tjandra, ada hal yang dapat kita lakukan agar terhindar dan bersahabat dengan kanker, yaitu hidup sehat, melakukan deteksi dini, pengobatan untuk semua pasien kanker, serta meningkatkan kualitas hidup.

Tjandra juga menerangkan besarnya dampak yang ditimbulkan penyakit kanker. Langkah terbaik yang harus dilakukan adalah menghindari faktor-faktor yang bisa memicu kanker, sehingga kemungkinan terserang oleh penyakit ini bisa diperkecil. “Jika sudah mengidap kanker, pengobatan dan tata laksana yang tepat dapat meningkatkan kualitas hidup penderita,” ujar Tjandra.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

4 hari lalu

Warga Palestina, yang menjadi pengungsi akibat serangan militer Israel di Gaza selatan, berusaha untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara melalui pos pemeriksaan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Jalur Gaza tengah 15 April. 2024. REUTERS/Ramadan Abed
10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel


Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

5 hari lalu

Ilustrasi penderita kanker. shutterstock.com
Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.


Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

8 hari lalu

Migran dari Thailand Cheng
Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker


Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

8 hari lalu

Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

11 hari lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

14 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

16 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

16 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

18 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

21 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.